Khasanah Intelektual Partai Golkar
Buku-buku Partai Golkar:
"Jusuf Kalla: Berkarya bagi Bangsa, Bunga Rampai
Pandangan Ketua Umum DPP Partai Golkar"
Pengantar:
Theo L Sambuaga
Editor: Kodrat Wahyu Dewanto, dkk
"Demokratisasi di Partai Golkar: Kesaksian Para Reformis"
"Harakiri Tokoh Nasional dan Elite Golkar",
"The Golkar Way: Survival Partai Golkar di Tengah
Turbulensi Politik Era Transisi",
"Mencari Jalan yang Tepat Menyelamatkan Partai Golkar".
Edisi: 2007
Partai Golkar telah membalik sejarah. Bila dulu sempat dihujat, kini menjadi kiblat dalam tradisi berdemokrasi. Betapa tidak, politisi parpol beringin adalah figur-figur paling piawai dalam mangelola konflik. Rivalitas tetap terjaga dalam koridor sportivitas yang terbuka, satria dan elegan, sehingga soliditas pun tetap bisa dipertahankan.
Simak saja, dalam "perang argumen" para elite Partai Golkar memilih "jalan intelektual". Mereka berpolemik dengan menuliskan gagasan dalam dokumentasi akademis berupa buku.
Tak ayal, hampir dalam setahun (2007), buku bertajuk Partai Golkar yang ditulis kalangan internal Partai Golkar, muncul bak jamur di musim hujan.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Dr Aulia Aman Rahman membukukan tesis magisternya soal kehebatan Partai Golkar yang tak lekang dihantam badai perubahan (reformasi) dalam "Citra Khalayak tentang Golkar".
Lalu, Wakil Bendahara DPP Partai Golkar Poempida Hidayatulloh menulis tentang "Mencari Jalan yang Tepat Menyelamatkan Partai Golkar"; salah satu Ketua DPP Partai Golkar Burhanuddin Napitupulu juga mengupas "Harakiri Tokoh Nasional dan Elite Golkar".
Kemudian, mantan Ketua DPR dan mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tandjung mendokumentasikan disertasi doktoralnya di Universitas Gadjah Mada (UGM): "The Golkar Way: Survival Partai Golkar di Tengah Turbulensi Politik Era Transisi"; dan anggota Dewan Penasihat DPP Partai Golkar yang juga Menteri Perindustrian Kabinet Indonesia Bersatu Fahmi Idris bersama anggota Komisi I DPR Marzuki Darusman, Joeslin Nasution (FPG) serta Abu Hanifah dan kawan-kawan pun turut sumbang saran dalam "Demokratisasi di Partai Golkar: Kesaksian Para Reformis".
Yang terakhir dan fenomenal, Badan Informasi dan Komunikasi (BIK) Partai Golkar dan Harian Umum Suara Karya (HUSK) menerbitkan kompilasi orasi politik Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga Wakil Presiden Dr (HC) HM Jusuf Kalla dengan judul "Jusuf Kalla: Berkarya bagi Bangsa, Bunga Rampai Pandangan Ketua Umum DPP Partai Golkar".
Buku yang disusun tim HUSK yang dikoordinir Pemred HUSK Ricky Rachmadi dan Wakil Pemred Kodrat Wahyu Dewanto ini diluncurkan bersamaan dengan pembukaan Rapimnas III Partai Golkar yang berlangsung Kamis-Minggu (22-25/11).
Dalam peluncuran itu, Ketua Umum DPP Partai Golkar HM Jusuf Kalla didampingi Ketua Korbid Perhubungan, Telekomunikasi dan Informasi (Hubtelkominfo) DPP Partai Golkar Theo L Sambuaga menyerahkan buku tersebut kepada Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Tengah H Bambang Sadono dan fungsionaris Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) dr Linda Lukitari, sebelum membuka Rapimnas III Partai Golkar, di Jakarta
Buku-buku Partai Golkar:
"Jusuf Kalla: Berkarya bagi Bangsa, Bunga Rampai
Pandangan Ketua Umum DPP Partai Golkar"
Pengantar:
Theo L Sambuaga
Editor: Kodrat Wahyu Dewanto, dkk
"Demokratisasi di Partai Golkar: Kesaksian Para Reformis"
"Harakiri Tokoh Nasional dan Elite Golkar",
"The Golkar Way: Survival Partai Golkar di Tengah
Turbulensi Politik Era Transisi",
"Mencari Jalan yang Tepat Menyelamatkan Partai Golkar".
Edisi: 2007
Partai Golkar telah membalik sejarah. Bila dulu sempat dihujat, kini menjadi kiblat dalam tradisi berdemokrasi. Betapa tidak, politisi parpol beringin adalah figur-figur paling piawai dalam mangelola konflik. Rivalitas tetap terjaga dalam koridor sportivitas yang terbuka, satria dan elegan, sehingga soliditas pun tetap bisa dipertahankan.
Simak saja, dalam "perang argumen" para elite Partai Golkar memilih "jalan intelektual". Mereka berpolemik dengan menuliskan gagasan dalam dokumentasi akademis berupa buku.
Tak ayal, hampir dalam setahun (2007), buku bertajuk Partai Golkar yang ditulis kalangan internal Partai Golkar, muncul bak jamur di musim hujan.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Dr Aulia Aman Rahman membukukan tesis magisternya soal kehebatan Partai Golkar yang tak lekang dihantam badai perubahan (reformasi) dalam "Citra Khalayak tentang Golkar".
Lalu, Wakil Bendahara DPP Partai Golkar Poempida Hidayatulloh menulis tentang "Mencari Jalan yang Tepat Menyelamatkan Partai Golkar"; salah satu Ketua DPP Partai Golkar Burhanuddin Napitupulu juga mengupas "Harakiri Tokoh Nasional dan Elite Golkar".
Kemudian, mantan Ketua DPR dan mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tandjung mendokumentasikan disertasi doktoralnya di Universitas Gadjah Mada (UGM): "The Golkar Way: Survival Partai Golkar di Tengah Turbulensi Politik Era Transisi"; dan anggota Dewan Penasihat DPP Partai Golkar yang juga Menteri Perindustrian Kabinet Indonesia Bersatu Fahmi Idris bersama anggota Komisi I DPR Marzuki Darusman, Joeslin Nasution (FPG) serta Abu Hanifah dan kawan-kawan pun turut sumbang saran dalam "Demokratisasi di Partai Golkar: Kesaksian Para Reformis".
Yang terakhir dan fenomenal, Badan Informasi dan Komunikasi (BIK) Partai Golkar dan Harian Umum Suara Karya (HUSK) menerbitkan kompilasi orasi politik Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga Wakil Presiden Dr (HC) HM Jusuf Kalla dengan judul "Jusuf Kalla: Berkarya bagi Bangsa, Bunga Rampai Pandangan Ketua Umum DPP Partai Golkar".
Buku yang disusun tim HUSK yang dikoordinir Pemred HUSK Ricky Rachmadi dan Wakil Pemred Kodrat Wahyu Dewanto ini diluncurkan bersamaan dengan pembukaan Rapimnas III Partai Golkar yang berlangsung Kamis-Minggu (22-25/11).
Dalam peluncuran itu, Ketua Umum DPP Partai Golkar HM Jusuf Kalla didampingi Ketua Korbid Perhubungan, Telekomunikasi dan Informasi (Hubtelkominfo) DPP Partai Golkar Theo L Sambuaga menyerahkan buku tersebut kepada Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Tengah H Bambang Sadono dan fungsionaris Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) dr Linda Lukitari, sebelum membuka Rapimnas III Partai Golkar, di Jakarta
loading...