Industri roket bukan hal baru bagi Indonesia. Teknologi pembuatan roket di Indonesia sudah dirintis sejak tahun 1960-an. Indonesia bahkan termasuk negara kedua di Asia dan Afrika, setelah Jepang, yang berhasil meluncurkan roketnya sendiri.
Lapan pertama kali berhasil meluncurkan roket pada tanggal 14 Agustus 1964. Roket pertama kebanggaan Indonesia dengan berat 220 kilogram (kg) itu dinamai Kartika. Roket Kartika 1 berhasil diluncurkan dengan sukses dari Stasiun Peluncuran Roket, Garut, Jawa Barat. Kemudian dilanjutkan dengan peluncuran roket Kartika 2.
Pada tahun 1987, Lapan kembali membuat roket baru yang diberi nama RX-250. Dengan berat 300 kg, panjang 5,3 meter, dan daya jangkau 70 kilometer (km), roket RX-250 pun berhasil diluncurkan. Lalu, pada tahun 1995, roket RX-250 kedua juga menyusul diluncurkan dengan mulus. Dalam dunia teknologi militer Indonesia, RX-250 bisa dibilang sebagai roket tercanggih buatan anak bangsa.
Nah, sebelum meluncurkan RX-420 pada awal Juli lalu, Lapan juga sempat meluncurkan 12 roket tipe RX-70 FFAR di tahun 2007. Dirancang untuk kepentingan militer, belasan roket ini memiliki daya jangkau antara 50—75 km.