RE br Simanjuntak

Selasa, 04 September 2007 03:00 WIB
Warga HKBP Unjukrasa
Tarutung, WASPADA Online

Ratusan warga Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Distrik X Medan-Aceh unjukrasa ke Seminarium Sipoholon Tapanuli Utara (Taput), Selasa (4/9), menuntut kasus pelecehan seksual yang dilakukan Praeses Distrik X Medan-Aceh Pdt. M KH S, MTh terhadap calon Pendeta RE br Simanjuntak, S.Th, diproses.

Massa yang terdiri dari kaum bapak, ibu dan pemuda/i itu tiba di Seminarium HKBP Sipoholon sekira pukul 09.45 dengan dua unit kendaraan besar. Setibanya di pintu gerbang Seminarium HKBP, massa langsung dihalau aparat Polres Taput. Pada hari itu, sedang digelar rapat MPS (Majelis Pekerja Sinode) HKBP yang pesertanya para Praeses dan pucuk pimpinan HKBP.

Karena kecewa dihalau aparat, ratusan massa sempat berorasi dan membentangkan spanduk bernada mengecam kepemimpinan Ephorus HKBP Pdt. DR. Bonar Napitupulu yang kurang tanggap terhadap berbagai persoalan yang terjadi di tubuh HKBP termasuk perbuatan amoral yang dilakukan Pendeta HKBP. Sambil menunggu penjelasan polisi, massa menyanyikan lagu-lagu rohani dan berdoa supaya Preses HKBP Distrik X Medan-Aceh mendapat hukuman sesuai perbuatannya.

Atas desakan massa, akhirnya disepakati tiga orang utusan untuk menyampaikan tuntutan secara tertulis. Namun tidak membuahkan hasil karena tidak diterima peserta MPS HKBP. "Ini suatu pelecehan terhadap warga HKBP. Yang kami tuntut keadilan dan kebenaran. Kenapa para pimpinan HKBP tidak meresponnya. Apa memang mereka mau melindungi oknum Praeses yang berbuat amoral," ujar St. SE Manik, Drs. Tigor Silalahi dan St. SK Manurung selaku koordinator massa.

St. SK Manurung menyebut, aspirasi yang mereka sampaikan yaitu persoalan pelecehan seksual yang dilakukan Praeses HKBP Distrik X Medan-Aceh Pdt. M KH S MTh terhadap calon Pendeta RE boru Simanjuntak, S.Th. Bahkan kronologis pelecehan seksual itu, Mei lalu sudah kami sampaikan ke Ephorus HKBP agar diselesaikan dalam waktu 40 hari. Namun pimpinan HKBP sepertinya mem-back up persoalannya supaya tidak terungkap.

Begitu juga dengan penyelewangan dana HKBP yang dikorup, seperti bantuan tsunami miliaran rupiah yang dituntut juga diendapkan aparat hukum. Pemerintah sudah melakukan audit tapi tidak diketahui juntrungannya. Begitu juga bantuan ke PGI Rp14 ribu per gereja Distrik X HKBP Medan-Aceh. Ini lagi pelecehan seksual yang dilakukan seorang pendeta yang seharusnya panutan bagi warga HKBP,’’ ujar St. SK Manurung.

Manurung mengatakan, persoalan pelecehan seksual yang dilakukan Praeses Pdt. M KH S MTh sudah diadukan ke Poltabes MS, 6 Juni 2007 dengan surat tanda bukti lapor No. Pol. LP/207/VI/2007/Tabes diterima Briptu Eva Selly P. “Perbuatan Praeses ini sudah keterlaluan. Dia harus dipecat dari HKBP.Jika perlu, warga HKBP Distrik X Medan-Aceh akan mengangkat Ephorus dan Praeses HKBP barul,’’ tegas St. SK Manurung, emosi.

Pada kesempatan itu, massa membagi-bagikan kronologis pelecehan seksual yang dilakukan Praeses HKBP Distrik Pdt. M KH S MTh. Dengan kesal massa pulang ke Medan tanpa membuahkan hasil. Sementara para Pendeta anggota MPS di Seminarium HKBP Sipoholon masih terus melangsungkan rapat sesuai jadwal yang ditentukan panitia.
loading...

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »