Kampung Digital di Sumatra Tidak Menggigit Lagi

"Terobosan" telkom sebagai "perusahaan terkuat" di Indonesia seperti yang diberitakan oleh antara degan judul "Unib-PT Telkom Ujicoba "Kampung Digital"" tampaknya tidak terasa apa-apanya.

Kalau seandainya berita ini muncul sepuluh tahun yang lalu, maka patut acungan jempol kita haturkan "ke hadirat" Telkom yang innovatif itu. Sayangnya berita mengenai telkom
sepuluh tahun yang lalu adalah: Kenaikan Tarif Telepon" trus ada lagi di koran keluhan pelanggan yang rumahya tidak tersambung-sambung saluran telepon, yang diperas oleh petugas telkom, wartel yang diteror oleh telkom dan lain-lain.

Dulu telkom tidak lebih hanya sebagai monster bagi kalangan kecil. Harapan mulai muncul atas perbaian di Telkom ketika pemerintah RI membuang ke sampang Telkom yang kemuian dibeli murah oleh Singapura.

Telkom, perusahaan monster yang penuh dengan virus dan bakteri mematikan itu diharapkan dapat tersulap menjadi seorang putri yang cantik dan penuh pengabdian terhadap bangsa dan ibu pertiwi yang melahirkannya. Akh... ternyata bukan jadi putri yang manis dan sholihah, eh malah putri yang selalu menjadi korban pemerkosaan Singapura yang bernama Temasek itu. Ketika orang-orang terbaik bangsa masuk ke Telkom, disaring dari jutaan rakyat, ternyata hanya menjadi "budak-budak" yang tak berharga... seperti kata orang melayu



loading...

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »